Keinginan untuk tetap tampil cantik dengan bahan-bahan alami dan halal memberi inspirasi Laila Asri menggeluti bisnis produk perawatan tubuh. Diawali dari keinginan sederhana itulah kini produk Pourvous telah melayani konsumen dari seluruh Indonesia, dan bahkan telah memiliki jaringan distribusi internasional di Filipina dan Jerman.
Dilihat ke belakang, jalan panjang Laila menekuni bisnis sudah terlihat sejak lama. Mulai dari berdagang pakaian, aksesoris bahkan tekun menjalani MLM sampai menjadi trainer pernah dia jalani. Sebelum memulai bisnis Pourvous, bersama sang suami, mereka telah memiliki bisnis distribusi garment yang memiliki lebih dari 200 distributor di hampir semua kota di Indonesia. Saat remaja, ia juga suka mencoba berbagai merk perawatan tubuh. “Saya termasuk pengguna beberapa merk sekaligus, karena saya ingin tahu apa perbedaan satu dengan lainnya “jelas ibunda Alyka Putri Adila, Maisha Putri Adila dan Jenna Putri Adila ini. Biasanya, ia memilih produk perawatan impor karena tertarik dengan kemasannya. “Hanya saja, lama kelamaan, saya merasa harganya mahal. Saya tertarik mengamati bahan-bahan apa saja yang digunakan,” jelas Laila.
Setelah melakukan riset sederhana, Laila cukup terkejut. Pasalnya, hampir semua bahan-bahan utama yang diperlukan untuk membuat bodycare tersedia di Indonesia, hanya saja selama ini dieksport dalam bentuk bahan mentah (raw material). Dari situ timbullah idenya untuk membuat produk perawatan tubuh sendiri. Laila lantas mengujicoba hasil percobaan itu pada kulitnya sendiri. Meski belum sempurna, dia tak lantas berputus asa. “Saya terus mencoba sampai akhirnya mendapat bentuk dan aroma seperti yang saya inginkan,”ungkap alumni Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya ini. Akhirnya dengan menggunakan merek POURVOUS (dari bahasa Perancis yang artinya Untuk Anda), Laila memberanikan diri memasarkan produk tersebut yang menyasar konsumen kelas menengah ke atas dengan konsep produk Alami dan Halal.
Sejak kecil, Laila Asri tergolong anak yang aktif dan tidak bisa diam. Ia sering mengikuti berbagai kegiatan dan lomba, mulai baca puisi, teater, menulis, hingga karya ilmiah. “Alhamdulillah, Selain itu, ia juga punya hobi travelling. “ Berpergian ke suatu kota atau negara yang yang belum pernah saya datangi, membuat saya mendapat wawasan baru, “ jelas istri Andi Sufariyanto ini. Sejak bersekolah, Laila telah terbiasa berkompetisi. Hal ini bisa dilihat dari koleksi prestasi yang didapatnya sejak bersekolah, mulai dari lomba tingkat kota, propinsi, nasional bahkan internasional pernah didapatnya. Kemampuan leadership dan komunikasinya telah diasah sejak dini melalui berbagai lomba yang pernah diikutinya. Inilah yang kemudian memantapkan hatinya untuk memilih jalan menjadi seorang wanita wirausaha. “ Saya ingin bisa berkarya sebagai seorang wanita, tanpa meninggalkan kodrat sebagai istri dan ibu” Jelasnya tentang pilihan hidupnya.
Perempuan yang kini memegang jabatan sebagai CEO Pourvous International ini juga tak pernah bisa lepas dari anak-anaknya. “Cita –cita saya memang ingin jadi momtrepreneur, jadi lebih dekat dengan anak-anak,”katanya sambil tertawa. Untuk itu, Laila kerap mengikutsertakan anaknya dalam berbagai kegiatan bisnis yang ia geluti.” Saya dan suami sepakat untuk melibatkan anak-anak sedini mungkin dalam kegiatan bisnis. Sehingga mereka jadi terbiasa dengan ritme kerja orang tuanya,” jelas Laila. Kini, ia juga sering diundang sebagai pembicara seminar mengenai kewirausahaan di berbagai universitas. “Ternyata saya juga menyukai Public Speaking. Bisa berbagi tentang apa yang saya tahu dan mendapat kesempatan untuk mengenal banyak orang membuat saya selalu semangat untuk selalu belajar dan belajar.” Ujarnya suatu ketika. Laila percaya, bahwa ilmu semakin dibagi akan semakin memberi manfaat dan mendatangkan keberkahan. Atas keberhasilannya tersebut, Laila mendapatkan penghargaan Wanita Wirausaha 2008 versi Majalah Femina dan Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia serta Finalis Ernst & Young Entrepreneurial Winning Women 2010.
Dilihat ke belakang, jalan panjang Laila menekuni bisnis sudah terlihat sejak lama. Mulai dari berdagang pakaian, aksesoris bahkan tekun menjalani MLM sampai menjadi trainer pernah dia jalani. Sebelum memulai bisnis Pourvous, bersama sang suami, mereka telah memiliki bisnis distribusi garment yang memiliki lebih dari 200 distributor di hampir semua kota di Indonesia. Saat remaja, ia juga suka mencoba berbagai merk perawatan tubuh. “Saya termasuk pengguna beberapa merk sekaligus, karena saya ingin tahu apa perbedaan satu dengan lainnya “jelas ibunda Alyka Putri Adila, Maisha Putri Adila dan Jenna Putri Adila ini. Biasanya, ia memilih produk perawatan impor karena tertarik dengan kemasannya. “Hanya saja, lama kelamaan, saya merasa harganya mahal. Saya tertarik mengamati bahan-bahan apa saja yang digunakan,” jelas Laila.
Setelah melakukan riset sederhana, Laila cukup terkejut. Pasalnya, hampir semua bahan-bahan utama yang diperlukan untuk membuat bodycare tersedia di Indonesia, hanya saja selama ini dieksport dalam bentuk bahan mentah (raw material). Dari situ timbullah idenya untuk membuat produk perawatan tubuh sendiri. Laila lantas mengujicoba hasil percobaan itu pada kulitnya sendiri. Meski belum sempurna, dia tak lantas berputus asa. “Saya terus mencoba sampai akhirnya mendapat bentuk dan aroma seperti yang saya inginkan,”ungkap alumni Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya ini. Akhirnya dengan menggunakan merek POURVOUS (dari bahasa Perancis yang artinya Untuk Anda), Laila memberanikan diri memasarkan produk tersebut yang menyasar konsumen kelas menengah ke atas dengan konsep produk Alami dan Halal.
Sejak kecil, Laila Asri tergolong anak yang aktif dan tidak bisa diam. Ia sering mengikuti berbagai kegiatan dan lomba, mulai baca puisi, teater, menulis, hingga karya ilmiah. “Alhamdulillah, Selain itu, ia juga punya hobi travelling. “ Berpergian ke suatu kota atau negara yang yang belum pernah saya datangi, membuat saya mendapat wawasan baru, “ jelas istri Andi Sufariyanto ini. Sejak bersekolah, Laila telah terbiasa berkompetisi. Hal ini bisa dilihat dari koleksi prestasi yang didapatnya sejak bersekolah, mulai dari lomba tingkat kota, propinsi, nasional bahkan internasional pernah didapatnya. Kemampuan leadership dan komunikasinya telah diasah sejak dini melalui berbagai lomba yang pernah diikutinya. Inilah yang kemudian memantapkan hatinya untuk memilih jalan menjadi seorang wanita wirausaha. “ Saya ingin bisa berkarya sebagai seorang wanita, tanpa meninggalkan kodrat sebagai istri dan ibu” Jelasnya tentang pilihan hidupnya.
Perempuan yang kini memegang jabatan sebagai CEO Pourvous International ini juga tak pernah bisa lepas dari anak-anaknya. “Cita –cita saya memang ingin jadi momtrepreneur, jadi lebih dekat dengan anak-anak,”katanya sambil tertawa. Untuk itu, Laila kerap mengikutsertakan anaknya dalam berbagai kegiatan bisnis yang ia geluti.” Saya dan suami sepakat untuk melibatkan anak-anak sedini mungkin dalam kegiatan bisnis. Sehingga mereka jadi terbiasa dengan ritme kerja orang tuanya,” jelas Laila. Kini, ia juga sering diundang sebagai pembicara seminar mengenai kewirausahaan di berbagai universitas. “Ternyata saya juga menyukai Public Speaking. Bisa berbagi tentang apa yang saya tahu dan mendapat kesempatan untuk mengenal banyak orang membuat saya selalu semangat untuk selalu belajar dan belajar.” Ujarnya suatu ketika. Laila percaya, bahwa ilmu semakin dibagi akan semakin memberi manfaat dan mendatangkan keberkahan. Atas keberhasilannya tersebut, Laila mendapatkan penghargaan Wanita Wirausaha 2008 versi Majalah Femina dan Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia serta Finalis Ernst & Young Entrepreneurial Winning Women 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar